LESSON STUDY
PANDUAN PENGGUNAAN LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
Program – BERMUTU
A.
RASIONAL
Salah satu komponen aktivitas dalam Program BERMUTU adalah melakukan upaya
perbaikan kualitas pembelajaran melalui pendekatan PTK, Lesson Study dan Case Study,
dengan menggunakan basis KKG/MGMP. Pendekatan yang dimaksud adalah memperbaiki
kualitas pembelajaran dengan cara melaksanakan PTK dan mengadopsi teknik-teknik
tertentu dari Lesson Study dan Case Study. Teknik-teknik yang diambil
dari praktik Lesson Study, antara
lain: ketika melaksanakan identifikasi masalah pembelajaran (untuk PTK)
dilakukan melalui observasi dan refleksi pembelajaran secara kolaboratif,
melaksanakan penyusunan rencana pembelajaran secara kolaboratif (open class), kemudian melaksanakan pembelajaran
dengan diobservasi oleh anggota KKG/MGMP, yang kemudian dilanjutkan dengan
diskusi refleksi bersama. Observasi pembelajaran dalam Lesson Study lebih difokuskan pada aktivitas belajar siswa, namun
tanpa harus mengabaikan peran dan aktivitas yang dilakukan guru dalam mengajar.
Sementara itu, dalam diskusi refleksi membahas proses pelaksanaan dan hasil
pembelajaran dilakukan secara bersama dan menfokuskan bahasan diskusi pada
aktivitas belajar siswa, dan menghindarkan diri agar tidak mengkritik guru.
Pendekatan Case Study yang
dimaksud dalam program ini adalah pemanfaatan salah satu teknik dalam Case Study, yakni guru atau observer
harus dapat menuangkan segala temuannya yang berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran kedalam uraian naratif. Dalam uraian naratif guru dapat
mengungkapkan perasaan tentang kesulitan, kelebihan, keinginan dan harapannya
(refleksi diri). Dengan cara ini akan dapat diungkapkan berbagai permasalahan
dan kelebihan dari suatu kasus pembelajaran. Di sisi lain cara ini akan dapat mengatasi
kesulitan umum yang dialami sebagian besar guru selama ini, yakni menuangkan
gagasannya dalam tulisan berbentuk narasi ilmiah.
Panduan observasi ini diharapkan dapat membantu guru (pengamat
pembelajaran) dalam konteks kegiatan KKG/MGMP, untuk dapat merekam berbagai
aspek pembelajaran dan akhirnya dapat menemukan berbagai permasalahan yang
dapat diangkat sebagai salah satu masalah pembelajaran, yang akan diperbaiki
melalui PTK. Lembar diobservasi ini bukan dimaksudkan untuk membatasi keluasan
aspek dalam pembelajaran yang semestinya dapat diidentifikasi oleh pengamat,
namun semata-mata untuk menjadi suatu cara alternatif sederhana bagi guru untuk
melakukan pengamatan dan mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran. Di
samping itu, lembar observasi ini bukan dimaksudkan sebagai alat mengevaluasi
atau menilai baik dan buruknya suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan murid. Tentu saja lembar observasi pembelajaran yang lainnya dapat
digunakan sesuai dengan keperluan masing-masing.
B.
RAMBU-RAMBU PENGGUNAAN
Agar penggunaan lembar observasi ini sesuai dengan yang diharapkan maka
perlu disusun rambu-rambu penggunaannya.
1.
Agak sedikit
berbeda dengan lembar observasi yang biasa digunakan dalam Lesson Study, lembar observasi pembelajaran dalam Program BERMUTU
ini memberikan peluang untuk merekam hasil pengamatan yang menyangkut aspek
guru selain aspek murid yang biasanya lebih diutamakan dalam Lesson Study.
2.
Sebagaimana
kelaziman pembagian tahapan pembelajaran, maka untuk memudahkan menemukan alur
pembelajaran dalam lembar observasi ini proses pembelajaran dibagi menjadi 3
tahap, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. Di dalam masing-masing
tahap terdapat beberapa aspek utama yang perlu dicermati oleh observer dalam
pembelajaran.
3.
Di bagian akhir
lembar observasi ini, observer diminta untuk menuliskan komentarnya secara
objektif tentang keterlaksanaan skenario pembelajaran, pelajaran berharga yang
dapat dipetik oleh observer dari kegiatan observasi pembelajaran, serta
komentar lain yang dianggap berguna untuk pengingat diri sendiri dan juga guru
pengajar.
4.
Rambu-rambu dan
penjelasan untuk setiap aspek pengamatan.
KEGIATAN AWAL
1)
Pada kegiatan
awal, guru biasanya melakukan kegiatan apersepsi atau memotivasi siswa. Uraikan
secara singkat poin-poin kegiatan apersepsi atau motivasi yang dilakukan/dibuat
oleh guru. Selanjutnya perhatikan dan uraikan tentang respon yang tampak pada
siswa. Jika mungkin hitung atau perkirakan jumlah/frekuensi siswa yang
memberikan respons. Namun bisa jadi guru tidak melakukan tahap tersebut,
misalnya setelah mengucapkan salam guru langsung menjelaskan materi ajar atau
masuk langsung ke kegiatan inti. Apersepsi dapat dilakukan oleh guru dengan
cara menyampaikan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pengethuan awal siswa.
2)
Pada akhir
langkah apersepsi/motivasi, bagaimana respon siswa? Apakah timbul konflik
kognitif atau masalah pada diri siswa? Hal ini dapat diungkapkan oleh siswa
dalam bentuk pertanyaan kepada guru. Misalnya, mengapa kok terjadi demikian
...? Seharusnya kan demikian ...? Bagaimana jika ...? dst.
KEGIATAN INTI:
3)
Dalam mengawali
kegiatan inti, apakah guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar
secara garis besar, atau menjelaskan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan
siswa? Apakah penjelasan diberikan dengan cara yang cukup jelas dan maksudnya
mudah dipahami siswa? Perhatikan, apakah siswa memperhatikan dengan baik dan
dapat memahami maksud penjelasan tersebut? Berapa frekuensi siswa yang
memperhatikan dan memahaminya? Berikan komentar singkat tentang hal tersebut.
Apakah sudah cukup baik dilakukan oleh guru? Adakah yang perlu diperbaiki?
4)
Apakah materi
ajar atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dikaitkan dengan realita kehidupan
di sekitar siswa, sehingga menjadi bermakna dan membangkitkan ketertarikan
siswa? Hal ini berkaitan dengan nilai kontekstual pembelajaran. Tuliskan
penjelasan singkat tentang hal ini.
5)
Apakah untuk
pelaksanaan pembelajaran tersebut tersedia sumber belajar, media, peralatan
yang memadai (jumlah dan kualitas)? Bagaimana pengelolaan oleh guru dan
pemanfatannya oleh siswa? Apakah guru terampil memanipulasi media pembelajaran?
Apakah sumber belajar/media cukup efisien membantu siswa menemukan atau
memahami konsep materi ajar? Uraikan temuan Anda tentang hal ini.
6)
Bagaimana
interaksi siswa dengan sumber
belajar/media? Apakah semua siswa dapat ”menyentuh” atau menggunakan media
secara merata? Apakah siswa benar-benar menggunakan media untuk
belajar/berpikir.
7)
Secara umum,
apakah guru menggunakan strategi pembelajaran tertentu dengan alur yang sesuai,
dan dilakukannya secara lancar? Sebutkan atau jelaskan secara singkat strategi
yang digunakan oleh guru?
8)
Apakah siswa
mengikuti alur belajar tersebut dengan baik atau tampak menjadi kebingungan?
Hal ini dapat dilihat dengan indikator antara lain siswa dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dari tahap ke tahap.
9)
Bagaimana cara
guru membimbing dan mengarahkan siswa, atau memberikan pertanyaan arahan?
Apakah pertanyaan-peranyaan tersebut efektif dalam mengarahkan kerja dan cara
perpikir siswa?
10)
Apakah siswa
beraktivitas secara fisik maupun mental (berpikir) dalam belajar? Berapa banyak
siswa (frekuensi) yang telah benar-benar belajar dan berapa yang tidak?
KEGIATAN PENUTUP
11)
Bagaimana cara
guru memberikan penguatan, dengan mereviu, merangkum atau menyimpulkan? Apakah
siswa dilibatkan dalam merangkum atau mereviu hasil pembelajaran?
12)
Apakah guru
memberikan tugas rumah untuk remidi bagi siswa yang tidak berhasil, atau
penguatan bagi seluruh siswa?
13)
Apakah guru
melakukan evalusi terhadap hasil belajar? Bagaimana teknik evaluasi yang
dilakukan guru?
14)
Bagaimana dengan
capaian hasil belajar siswa/tingkat ketuntasan? (jika mungkin dilihat)
KOMENTAR OBSERVER:
·
Setelah melakukan
observasi pembelajaran, maka para pengamat diharapkan dapat menuliskan komentar
yang obyektif dan terkait dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran yang
telah disusun atau direncanakan? (harus lihat RPP guru).
·
Selain itu
pengamat diharapkan dapat menemukan atau menidentifikasi pelajaran-pelajaran
berharga dari observasi pembelajaran tersebut. Nantinya pelajaran berharga
tentang teknik-teknik pengajaran ini dapat dicoba-terapkan di sekolah atau di
kelasnya sendiri. Tentunya setiap orang akan dapat memetik pelajaran yang
berbeda-beda.
·
Observer juga
dapat menuliskan komentar lainnya yang memang dianggap perlu atau berguna bagi
observer sendiri atau pun sebagai pengingat bagi guru yang menyajikan
pembelajaran.
C.
SARAN
1.
Setelah melakukan
observasi pembelajaran, kemudian observer menulis hasil pengamatannya dalam
lembar observasi, kemudian dilanjutkan dengan diskusi refleksi. Setelah diskusi
selesai guru model dan observer dianjurkan untuk menguraikan hasil-hasil
observasinya dalam bentuk Case Study.
2.
Dalam melakukan
observasi pembelajaran, para observer diharapkan dapat melakukan observasi
secara cermat terhadap semua siswa. Di samping itu pengamat tidak boleh
intervensi terhadap guru yang sedang mengajar maupun siswa yang sedang belajar.
Dalam melakukan pengamtan, pengamat hendaknya menempatkan diri pada posisi yang
dapat melihat gerak-gerik siswa atau ekspresi wajah siswa pada saat
pembelajaran.
No comments:
Post a Comment